• Ming. Des 7th, 2025

Setelah Jepang menyerah pada Sekutu tahun 1945

ByTARGET86 NEWS

Okt 23, 2025

http://TARGET86News web id

Setelah Jepang menyerah pada Sekutu tahun 1945, sebagian kecil tentaranya membuat keputusan yang tidak biasa. Mereka menolak pulang ke Jepang, dan justru memilih berjuang di pihak Indonesia dalam perang kemerdekaan melawan Belanda.

Mereka dikenal dengan sebutan “Zainichi Chūhei” (在日中兵), yang berarti mantan tentara Jepang yang tinggal di luar negeri. Jumlah mereka tidak banyak menurut penelitian terbaru dari Japan Institute of International Affairs, ada sekitar 900 orang Jepang yang terlibat dalam perjuangan Indonesia pada periode 1945–1949.

Dari Penjajah Menjadi Pejuang

Awalnya, mereka datang sebagai bagian dari pasukan pendudukan Jepang di Hindia Belanda (1942–1945). Tapi setelah kekalahan Jepang, ratusan di antara mereka justru memilih membelot dan membantu rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan.

Alasan mereka beragam:

– Ada yang bersimpati pada semangat kemerdekaan Indonesia dan menolak kembalinya kolonialisme Barat.
– Ada yang merasa bersalah atas kekejaman yang terjadi selama pendudukan Jepang.
– Sebagian lainnya terikat secara pribadi karena menikah, bersahabat, atau sudah merasa menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
– Ada juga yang tak punya pilihan: Jepang porak-poranda setelah perang, dan kepulangan sulit dilakukan.

Peran Mereka di Medan Perang

Para mantan tentara ini memberi kontribusi yang tidak kecil: Mereka melatih pemuda Indonesia menggunakan senjata dan taktik militer modern, Mereka menyumbangkan senjata atau memperbaiki peralatan perang peninggalan Jepang, Bahkan, ada yang turun langsung bertempur di garis depan melawan pasukan Belanda.

Beberapa nama yang tercatat dalam sejarah antara lain:

– Tomegorō Yoshizumi, agen intelijen Jepang yang bergabung dengan laskar Indonesia dan gugur di Purwokerto.
– Shichiro Imaizumi dan Hideo Fujiwara, yang melatih pasukan Indonesia di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
– Miyoshi Yoshizumi (Abdul Rachman), yang masuk Islam dan menetap di Indonesia setelah perang.

Nasib Mereka Setelahnya

Bagi Jepang, mereka dianggap pembelot dan pengkhianat.
Bagi Indonesia, mereka bukan penjajah lagi, tapi juga bukan warga resmi. Sebagian hidup sederhana di desa-desa, menjadi petani atau pekerja, dan meninggal tanpa banyak diketahui publik.

Namun di beberapa daerah, seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta, nama mereka masih dihormati. Warga setempat menjaga makam mereka dan mengenangnya sebagai “orang Jepang yang ikut berjuang untuk Indonesia.”

Cermin dari Kemanusiaan di Tengah Perang

Kisah Zainichi Chūhei mengingatkan kita bahwa sejarah tidak selalu hitam dan putih. Di tengah kekerasan dan penjajahan, ada individu yang memilih berdiri di sisi kemerdekaan bukan karena perintah negara, tapi karena nurani dan keyakinan pribadi.

Mereka datang sebagai penjajah, tapi pergi sebagai sahabat kemerdekaan. Dan di situlah letak keindahan sekaligus ironi sejarah Indonesia pasca-perang dunia.

Editing TB Hendy yustana

By TARGET86 NEWS

Media Pers TARGET86NEWS.web.id MEDIA nya INDONESIA, Update Berita berita Terbaru Khusus nya Untuk sebagai sarana Informasi di Seluruh Indonesia. Dari Rakyat Untuk Rakyat Menjadi Rakyat' Membela Rakyat Wa / Hp : 083172988502

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *